Kamis, 04 Juni 2009

Mara Bunta


Tampak bangunan Schouwburg sebagian dilewati oleh tembok benteng timur pada saat bagian kota ini masih berbenteng. Nama jalannyapun menjadi Ooster-wal straat. Ketika kemudian bangunan komidi ini didirikan, jalan tersebut menjadi Komidie straat.

Tanggal didirikanya bangunan ini belum dapat dipastikan, tetapi ada bebera dugaan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Pada tahun 1854 di kalangan masyarakat Eropa berdiri sebuah pementasan tetap yang dikatakan berlangsung sebulan sekali. Kemungkinan besar Sshouwburg sudah ada pada masa itu dan dipakai oleh perkumpulan ini dan perkumpulan yang lain untuk mementaskan karya seni drama. Dugaan ini diperkuat oleh gaya bangunan lengkung busur dan kolom langsing yang ada di dalam auditorium merupakan dua hal yang digemari pada sampai dengan akhir abad yang lalu. Sistem dinding menyangga dan pasangan bata rollag di atas ambang pintu maupun jendela juga dapat memperkuat dugaan tersebut.

Bagaimanapun , Schouwburg mempunyai arti penting dalam perkembangan seni pentas terutama drama, tari dan musik di Semarang.

Pada awal kemerdekaan setelah tidak dipakai lagi sebagai gedung pertunjukan, gedung ini ditempai oleh yayasan Empat Lima, yang anggotanya antara lain mantan presiden Suharto dan almarhum Supardjo Rustam. Yayasan ini kemudian berganti nama menjadi Yayasan Kodam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar