Kamis, 04 Juni 2009

Lawang Sewu



Lokasi :
Jl. Pemuda Semarang
Pemilik :
Departemen Perhubungan - Perusahaan umum Kereta Api

Penggunaan:
Semula :
Kantor NIS (nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij )

Sejarah :
Bangunan ini dijuluki Lawang Sewu (pintu seribu) karena memiliki banyak pintu disamping busur - busur yang mengesankan rongga, yang memenuhi facade bangunan ini. Komplek lawang Sewu terdiri tas dua massa bangunan utama. yang disebelah barat berbentuk "L" dengan pertemuan kakinya menghadap Tugumuda, dan yang sebelah timur merupakan masa linier membujur dari barat ke timur. Semua bangunan berlantai dua . Sudut pertemuan kaki "L" merupakan daerah pintu masuk yang diapit oleh dua menara yang pada bagian atasnya membentuk copula bersegi delapan bertudung kubah. bangunan lawang sewu ini dirancang oleh arsitek C.Citroen dari Firma J.F. Klinkhamer dan B.J. Quendag pada awal abad ini untuk NIS, perusahaan kereta api pertama di Jawa. Sebelum kemerdekaan , bangunan ini menghadap ke Taman Wilhelmina yang mempunyai tempat bermain musik. Di depannya dulu melintas rel trem kota Semarang, jurusan Bulu - Jomblang. Foto udara yang diambil pada tahun 1927 masih memperlihatkan jalur perangkutan ini. Setelah mempelajari secara cermat iklim di Nusantara, para arsitek mulai mengadakan pendekatan design yang sesuai dengan kondisi iklim setempat, sehingga arsitektur pada pergantian abad ini menjadi arsitektur yang kontektual yang disebut Indische. Pada saat berlangsungnya Pertempuran Lima Hari di Semarang pada bulan Oktober 1945, halaman depan Lawang Sewu menjadi menjadi ajang pertempuran dan banyak pejuang kita yang dibantai di sana. tak selang lama maka, didirikan sebuah prasasti di sana. Prasasti ini masih ada sampai sekarang. bangunan Lawang Sewu sekarang berada dalam keadaan yang cukup memprihatinkan. karya arsitektur yang bernilai tinggi seolah disia-siakan karena tidak sepenuhnya berfungsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar