Sejarah kota Semarang dari sumber berita tionghoa yang terdapat di klenteng Sam Po Kong di Semarang. Sumber berita (kronik) ini ditemukan oleh Residen Poortman pada tahun 1928 pada waktu menggeledah klenteng Sam Po Kong terkait dengan pemberontakan komunis di Hindia Belanda. Temuan ini tidak dipublikasikan karena mengandung hal yang sangat sensitif. Saya ambil yang ada hubungannya dengan sejarah kota semarang :
1413
Armada Tiongkok dinasti Ming selama satu bulan singgah di Bergota (nama Semarang dahulu) untuk perbaikan kapal-kapal. Mereka juga mendirikan masjid . Laksamana Sam Po Bo (Cheng Ho), Ma Huan dan Fe Tsin bersembahyang disini. Lalu pada tahun2 berikutnya agama Islam yang dibawa pendatang dari Tiongkok berkembang pesat. Para pendatang dari Tiongkok ini kemudian banyak yang menetap. mereka membawa teknologi baru tentang pembuatan kapal dan senjata mesiu. Di Bergota (Semarang) didirikan galangan kapal yang sangat besar pada masa itu, juga pabrik mesiu yang memproduksi mercon dan meriam.
1433
Saat Laksamana Cheng Ho wafat, di masjid Bergota diadakan shalat gaib.
1450-1475
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwWCswnpO0JbwkG5K0TEZ7rFUikbkOmnRnQbMnmKPTeL_mNa-ebs3wapauY7jHgE9DKLWWLooQETQFZ_E4dKyyFaquzXfNQIgNDHXwfON1Mbbqq9ExLdEaFsEFR9PvhVTRTZYNBR92Ktk/s1600/Sampokong+1.jpg"> Dikarenakan Tiongkok/dinasti Ming sudah sangat merosot, ekspedisi pun di hentikan. Dan dikarenakan tidak adanya lagi orang2 muslim Tionghoa yang datang, masyarakat penetap Tionghoa dan keturunan Tionghoa muslim menjadi merosot. Masjid Laksamana Cheng Ho di Bergota (Semarang) berubah menjadi Klenteng Sam Po Kong. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sam Po Kong bukan hanya petilasan tempat mendaratnya Cheng Ho, namun pernah didirikan masjid disana.
1474
Raden Patah (Panembahan Jimbun) dan Raden Kusen singgah di Bergota. Raden Patah menangis melihat masjid Sam Po Bo menjadi Klenteng. dan berjanji akan membuat masjid di daerah tersebut yang selamanya akan tetap masjid.
1475
Raden Patah dianugrahi wilayah di sebelah timur Semarang di kaki gunung Muria oleh Sunan Ampel dan mendirikan kerajaan Islam Demak.
1477
Raden Patah merebut Bergota (Semarang) dengan tentara Islam Demak yang hanya sebesar 1000 orang. Raden Patah mendahului ke Klenteng Sam Po Kong dan melindungi dari segala gangguan. Raden Patah tidak membunuh orang2 Tionghoa bekas Islam di Semarang, karena membutuhkan keahlian teknis mereka, terutama di bidang perkapalan. Dan orang Tionghoa bukan Islam di Semarang berjanji akan tunduk pada Demak.
1478
Raden Kusen menjadi penguasa di wilayah Semarang dan membuka kembali pengergajian kayu jati dan galangan kapal yang dahulu dirintis oleh Laksamana Cheng Ho. Raden Kusen juga bertugas untuk membangun daerah Bergota menjadi bandar yang besar.
1481
Para pekerja galangan kapal di Semarang dikerahkan untuk membantu pembangunan masjid Agung Demak. Saka guru tiang masjid dikonstruksi menurut tiang kapal yang kuat dan kokoh, yaitu terdiri dari potongan2 kayu (tatal) yang disatukan.
1509
Sultan Yunus (Pangeran Sabrang lor, Adipati Unus) putra dari Raden Patah mengunjungi galangan kapal di Semarang yang saat itu sedang gencar berproduksi dalam rangka menyerang Malaka. Tahun 1512 Malaka dikuasai oleh Portugis. Tahun 1521 Adipati Unus menyerang lagi namun gagal dan beliau tewas.
1529
Raden Kusen wafat. Jenasahnya diantarkan ke Demak. ikut serta seluruh penduduk Bergota mengantarkan, Islam dan bukan Islam.
Penguasa Bergota dijabat oleh Sunan Prawata.
1541
Dengan bantuan orang Tionghoa bukan islam di Bergota, Sunan Prawata menyelesaikan 1.000 kapal jung besar yag masing2 memuat 400 prajurit. Sultan Trenggana (ayah Prawata) akan memulai ekspedisi ke kepulauan Timur(Indonesia Timur). Orang2 Tionghoa bukan Islam di Bergota siang malam membanting tulang di galangan kapal.
1546
Sultan Trenggana wafat dalam ekspedisi di Kepulauan Timur, Sunan Prawata naik tahta di Demak. Arya Penangsang dari Jipang menyerbu Demak. Seluruh kota dan keraton Demak musnah, kecuali mesjid. sunan Prawata terdesak mundur dan bertahan di galangan kapal di Bergota. Tentara Jipang mengepung. Bergota di bumi hanguskan kecuali klenteng dan masjid. Termasuk juga galangan kapal dibakar sampai habis. Sunan Prawata tewas.
Sejarah kemudian mencatat Arya Penangsang kemudian dikalahkan oleh Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya) dari Pajang. Kemudian Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga menunjuk Raden Pandan Arang sebagai pengganti Sunan Prawata sebagai Bupati Asemarang.
2 Mei 1547
Setelah konsultasi dengan Sunan Kalijaga, Sultan Hadiwijaya dari Pajang mengangkat Pandan Arang sebagai Bupati pertama Semarang, bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW , tgl 12 Rabiul Awal 954 H atau 2 Mei 1547. Bergelar Kyai Pandan arang.Tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
1650
Ladang tembakau pertama kali ditanam di daerah perbukitan Semarang dan sekitarnya.
1678
Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas.
1682
Negara Bagian Semarang ditetapkan oleh Belanda
21 Agustus 1697
Sebuah kapal VOC karam di dekat Semarang
Nama : Bronstee
Tipe : Kat
Digunakan dari 1685 –21 agustus 1697 oleh VOC
Kapten : Jakob Barendsz Sonbeek
1704
Pangeran Puger melarikan diri dari Mataram di Kartasura ke Semarang mencari perlindungan VOC karena akan dibunuh oleh Amangkurat III yang cemburu akibat kekuasaan.
Pangeran Puger mendapatkan dukungan Cakraningrat II dari Madura dan membujuk VOC untuk menerima Puger sebagai Susuhunan Pakubuwono I. Pasukannya menaklukkan Demak.
1705
Amangkurat III mengirimkan utusan ke VOC di Semarang, tetapi terlambat karena VOC sudah terlanjur menerima Pangeran Puger. Kedua perwakilan dikirm ke Batavia secara bersamaan.
18 Maret 1705
VOC di Batavia menerima Pangeran Puger sebagai Susuhunan Pakubuwono I dan mengirim bala bantuan ke Semarang. Dengan pasukan gabungan dari VOC, Semarang dan Madura , Pakubuwono I menyerang Amangkurat III di Kartasura dan menang.
19 Juni 1705
Susuhunan Pakubuwono I meresmikan kantor perwakilannya di Semarang
5 Oktober 1705
Susuhunan Pakubuwono I membuat perjanjian dengan VOC apabila membantu untuk merebut Kartasura, isi perjanjiannya antara lain menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai pembayaran hutang Mataram, Madura Timur menjadi wilayah VOC, VOC mendapatkan hak istimewa perdagangan dan nelayan pribumi hanya melaut di wilayah terbatas.
Semarang resmi menjadi kota milik VOC.
1740
VOC di Batavia mulai memindahkan orang-orang Tionghoa ke Ceylon (Srilanka) atau afrika Selatan, beredar desas desus bahwa orang-orang Tionghoa tersebut dibantai ditengah lautan. Para pemukim Tionghoa memberontak. Sebagai balasan di Batavia terjadi kerusuhan Anti-Tionghoa, 10.000 penduduk Tionghoa tewas dan daerah Pecinan dibakar habis.
1741
Para pelarian Tionghoa dari Batavia dibantu pribumi menyerang benteng VOC di Semarang dan Rembang. Di Rembang semua personil VOC yang tersisa dan tidak sempat melarikan diri dibunuh.
Atas pengaruh Patih Natakusuma, Pakubuwana II berpihak pada pemberontak pribumi dan Tionghoa, mengerahkan pasukan sejumlah 20.000 pribumi dan 3500 Tionghoa 30 senapan untuk mengepung Semarang.
Perlawanan VOC di Kartasura dapat dihancurkan. Cakraningrat IV dari Madura menawarkan bantuan. VOC mengerahkan bantuan ke Semarang dan berhasil memadamkan pemberontakan.
atas rekomendasi Van Imhoff, Gubernur Jendral VOC saat itu Adriaan Valckenier dibebas tugaskan dan diganti oleh Johannes Thedens.
Pasukan Mataram dan pemberontak Tionghoa menyerang kota-kota pesisir utara, tetapi pengepungan kota Semarang tidak berhasil.
1749
VOC menetapkan Bupati sebagai kepala pemerintahan orang – orang pribumi di Semarang.
13 Juli 1753
Pembangunan Gereja Protestan pertama di Semarang (Gereja Blenduk)
1754
Jalur Pos pertama antara Semarang – Batavia, Cheribon dan Tegal.
1772
Pembangunan Kelenteng Tay Kak Sie di Jalan Lombok
1810
Pembukaan Perusahaan Jalur Pos Regular yang menggunakan kuda, dipimpin oleh Direktur Kantor Pos dan Jalan Raya.
1814
Lahirnya Raden Saleh Sarief Bustaman ( dikenal sebagai Raden Saleh Danoediredjoe). Seniman pribumi pertama yang melukis gaya barat.
29 Mei 1827
Kota Semarang mendapatkan lambang kota (banner)
Logo semarang jaman dulu
1857
Pembukaan kantor telegram tujuan Batavia-Semarang-Ambarawa-Soerabaja
17-18 Agustus 1860
Pemberontakan di Württembergse Kazerne (barak) di Jalan Djoernatan. Pelakunya pada dasarnya tentara KNIL berbangsa Swiss. 4 orang tewas dan 15 terluka. Setelah pemberontakan kurang lebih 35 tentara digantung di alun-alun.
1862
Tiang (Kotak) surat pertama ada di Semarang.
1881
Peresmian N.V. Semarang- Joana Stoomtram Maatscappij (SJS), perusahaan kereta api yang menghubungkan antara Semarang - Demak, Koedoes, Joana (Juwana ), Rembang and Lasem.
Pembukaan jalur telepon lokal (dalam kota)
Peresmian N.V.Semarang-Cheribon Stoomtram Maatscappij (SCS) (Semarang-Cheribon Steam-Tram Company). Jalur kereta api yang menghubungkan Semarang - Kendal, Tegal, Pekalongan and Cheribon. Juga disebut Suikerlijn (Jalur Gula).
Stasiunnya sekarang menjadi stasiun Poncol.
1894
Hubungan telepon ke Batavia-Semarang-Surabaja dibuka
Jalur kereta api pertama antara Batavia-Semarang-Surabaja
1906
Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuk Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda
1907
Pembangunan NIS Building (Nederlandsch Indishe Spoorweg Maatschappij), Kantor Jawatan Kereta Api atau
sekarang dikenal sebagai Lawang Sewu
1916
Walikota pertama Semarang, Ir.D de Iongh (sampai 1927)
21 Juni 1911
"St Aloysius Broeder School" didirikan di Gedangan .
1919
Perwakilan terpilih pertama dari pribumi di Balaikota. Bp Kasan, Semaoen dan Sanjoto dari “Sarekat Islam”.
1920
Dibawah pengaruh pemerintah Kolonial Belanda, PKI (Partai Komunis Indonesia) dideklarasikan di Semarang.
Semarang saat itu mendapat julukan "Kota Merah"
1927
Walikota A Bachus dan HE Boissevain sampai maret 1942
Alderman pertama Semarang : Cohen, schuling, slamet dan Tan Tiong Khing.
1928
Penerbangan pertama dari KNILM ("Konigklijke Nederlands-Indische Luchtvaartmaatschappij"), dari Batavia-Semarang di Lapangan Udara Simongan.
1929
Penerbangan pertama KNILM Soerabaja-Semarang di Lapangan Udara Simongan
1930
Penerbangan pertama KNILM Bandung-Semarang di Lapangan Udara Simongan
1942
Semarang dikuasai Jepang. Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia.
14 –19 Oktober 1945
Dikenal dengan Pertempuran Lima Hari di Semarang melawan Jepang yang menolak menyerahkan senjata kepada rakyat Indonesia.
1945
Walikota pribumi pertama, Moch.lchsan (sampai 1949)
1949
Walikota Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)
Februari 1950
Kekuasaan diberikan ke komandan KMKB Semarang
1 April 1950
Mayor Suhadi, Komandan KMKB menyerahkan kepala pemerintahan Semarang kepada Koesoedibyono, pegawai tinggi di Kementrian Dalam Negeri di Jogjakarta.
Jadi Banyak tau mengenai sejara Kota Semarang.
BalasHapusTerimakasih Postinganya Om.
Salam dan ditunggu kunjunganya.
Mesin Absensi Sidik Jari
Mesin Sidik Jari